Laman

Tampilkan postingan dengan label Dakwah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dakwah. Tampilkan semua postingan

Kamis, 07 Juli 2011

Konferensi Rajab 1432


Sebuah perhelatan akbar dihelat pada 26 Juni 2011 lalu di Stadion utama Gelora Delta Sidoarjo.Sedikitnya 25.000 partisipan dari berbagai usia dan kalangan memadati eks tuan rumah PON 2000 itu.Datang dari seluruh wilayah dalam cakupan Jawa Timur dan Bali,mereka semua tergabung dalam satu suara,satu tujuan,menyelenggarakan Konferensi Rajab.

Ratusan bus telah berada di sekitar lokasi sejak pukul 05.00 bahkan beberapa telah ada sejak  sehari sebelumnya.Para peserta berkumpul dan mulai memasuki stadion melalui 20 pintu masuk untuk memadati  10 sektor yang ada.Acara dibuka mulai pukul  07.30 dengan iringan lagu-lagu perjuangan Islam diantaranya mars dan “Adakah Kau Lupa”,kemudian disusul dengan sambutan-sambutan dan lantunan ayat suci Al-Quran.

Tujuan diadakannya Konferensi ini adalah untuk memberikan wawasan bagi umat Islam di Indonesia pada khususnya dengan sistem pemerintahan Islam.Konferensi yang juga telah dilaksanakan di beberapa kota besar di seluruh tanah air ini juga bertujuan meningkatkan komitmen untuk menyongsong kembali era kekhalifahan yang telah putus sejak tahun 1928 lalu oleh Mustafa Kemal Pasha yang diawali dengan merubah negara Turki dari negara Islam ke negara Republik sekuler.Sejak saat itu umat islam mengalami kemunduran baik di bidang teknologi maupun ilmu pengetahuan,karena penjajahan kapitalisme seperti yang ditengarai saat ini.


Konferensi Rajab ini dihelat dengan tatanan apik dan profesional,melibatkan kalangan media elektronik dan iringan musik secara live,juga terdapat aksi teatrikal yang intinya menggambarkan keadaan umat Islam saat ini tanpa seorang pemimpin (Khalifah).Penyelenggaraan Konferensi Rajab ini akan mencapai puncaknya di Stadion Lebak Bulus Jakarta bersamaan dengan penyelenggaraan agenda yang sama di Stadion Jalak Harupat Bandung pada 29 Juli 2011.

Galeri Foto Terkait :





Logo dibuat ulang oleh Adithsign
Hak Cipta pada yang bersangkutan
Artikel oleh Adithlib.UL
Foto : Agils

Rabu, 08 Juni 2011

SHOLAT ITU TIDAK PENTING

          Pengalaman luar biasa saya rasakan dari perjalanan ke Bogor dengan menggunakan kereta Matarmaja jurusan Malang-PasarSenen.Tidak tanggung-tanggung,22 jam berada di kereta,menyusuri berbagai pemandangan dan fenomena sosial dan masyarakat.Di dalam kereta,tak jauh beda dengan sebutan pasar berjalan.Dalam waktu selama itu,kita umat islam pasti ada yang bertanya bagaimana melaksanakan ibadah dalam suasana hiruk pikuk nya Matarmaja.Ya,Sholat.

        Waktu sholat Maghrib tiba, kami berlima segera bersiap untuk melaksanakan sholat.Mengarahkan kedua telapak tangan ini untuk menyapu debu di kursi,kaca jendela sisi luar,bawah meja,serta kolong kursi yang kami duduki,megusapkannya pada wajah dan tangan,bercampur dengan peluh akibat pengap nya udara dalam kereta.Tentu saja setelah kami memastikan akan sulit menggunakan air dalam keadaan ini.Kemudian salah satu dari kami membaca iqamah,ditengah suara nyanyian pengamen,genderang alat musik,erangan anak kecil yang sedang menangis,gemuruh roda kereta dan suara tawaran pedagang asongan yang bersahut-sahutan seraya menyaingi seruan adzan pada mushola-mushola kecil yang ada di pinggiran rel kereta.Kami sholat dalam keadaan duduk tegap bersama sesaknya barang bawaan kami sendiri,Imampun memulai dengan takbir seolah berusaha memecah suasana Matarmaja.Gerakan kami tampak asing,tak seperti sedang menikmati perjalanan,beberapa pasang mata mencoba mencuri pandangan dengan melirik kearah kami,dengan pandangan heran atas apa yang kami lakukan.Menggerak-gerakkan tangan ke atas dan ke bawah,mata merunduk,mulut komat-kamit dan satu imam yang membaca bacaan berbahasa arab dengan keras.Kami melakukannya tiga rakaat berturut-turut kemudian bertayammum lagi,kemudian melanjutkan dengan yang dua rakaat untuk menggenapkan kewajiban kami hari itu.

         Dalam keadaan seperti itu,seolah rasanya tak mungkin melakukan sholat,berdiri,rukuk,dan sujud dan memang itu yang sering kita jadikan alasan.Tapi kita sering lupa akan Kemurahan-Nya,Dia Maha Bijaksana atas segala sesuatu.Seperti yang sudah kami lakukan…
-          Sholat dengan Bertayammum, tak perlu air untuk bersuci
-          Sholat dengan duduk, yakni rukuk dan sujud dilaksanakan dengan membungkukkan badan,tak perlu berdiri.
-          Sholat dengan di Jama`, yakni dua waktu sholat dijadikan satu waktu berturut-turut (kecuali subuh).
-          Sholat dengan di Qashar,yakni memendekkan rakaat sholat menjadi setengahnya (kecuali subuh dan maghrib).





             Ya,sholat itu tidak penting,tidak penting apapun alasannya,tidak penting dimanapun tempatnya*,tidak penting apapun keadaannya,yang penting HARUS SHOLAT.Subhanallah,betapa banyakknya kemudahan yang diberikan-Nya pada manusia dalam keadaan apapun tanpa harus mencari kambing hitam untuk meninggalkannya.Sesungguhnya yang paling mudah adalah meninggalkan sholat.

*)Syarat dan ketentuan Syar`i

Hak Cipta Artikel oleh AdithLib,UltimateLibrary